Sebuah cerita tragis mengenai kelahiran kembar di
cina yang dihubungkan denga aturan ketat pemerintah mengenai pembatasan jumlah
penduduknya.
Jinan Huang, seorang ibu yang berumur 33 tahun,
melahirkan bayi kembar 12 di Shanghai di sekitar bulan Januari 2013 yang lalu. Jinan , sekarang ini
dalam keadaan stabil setelah proses melahirkan selama 31 jam, Ia diberikan
peluang selama seminggu oleh kerajaan untuk memutuskan seorang bayi yang akan
dipilih untuk dibesarkan.
“Saya bersama suami belum bisa untuk memberikan
pilihan,” ujar Jinan yang
berbicara kepada wartawan beberapa saat setelah proses kelahiran yang luar
biasa tersebut terjadi.
“Namun kami telah mempertimbangkan dengan serius
untuk membesarkan seorang bayi lelaki yang lahir pada urutan ke dua. Dia adalah
bayi paling berat dan oleh kerana itu kami berharap bayi tersebut akan berumur
panjang dan kelak akan menjaga kami di usia tua nanti.”
“Kami pastinya tidak akan memilih bayi perempuan,”
tambah suami Jinan . “Kami yakin
dengan keputusan kami.” Selanjutnya sebelas bayi yang tidak dipilih oleh Jinan dan suaminya
akan dilemparkan dari atas puncak gunung, sesuai ketetapan yang sudak tercantum
dalam Undang Undang Kelahiran Kembar di China. Sejak undang-undang ‘Satu
Keluarga Satu Anak’ diberlakukan pada tahun 1983, kerajaan China sudah
membunuh lebih dari 65 juta bayi kembar di negara tersebut.
So, jika mau melahirkan bayi
kembar jangan ke cina yah…?
Sumber: www.thecrowdvoice.com
0 comments: